Kamis, 21 April 2011

PPT ElektrolitQ

Selasa, 05 April 2011

Rabu, 02 Februari 2011

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

STANDAR KOMPETENSI :
memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi.
KOMPETENSI DASAR :
mengidentifikasi sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit bedasarkan data hasil percobaan.
Indikator :
Mengidentifikasi sifat-sifat larutan non elektrolit dan elektrolit melalui percobaan
Mengelompokkan larutan ke dalam larutan non elektrolit dan elektrolit bedasarkan sifat hantaran listriknya
Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik
Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar.
Pengertian Larutan
Larutan disebut juga campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih dimana maing-masing komponennya tidak dapat dibedakan secara fisik. Larutan tersusun atas zat terlarut dan pelarut.
Perbedaan Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listriknya
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dibedakan menjadi larutan elektrolit dan laritan nonelektrolit. Sedangkan larutan elektrolit dikelompokkan menjadi elektrolit kuat dan elektrolit lemah.

Membedakan larutan elektrolit dan larutan non elektrolit dapat dilakukan dengan eksperimen menggunakan alat pengujian elektrolit yang disebut elektrolit tester.
Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat elektrolit. Dimana zat elektrolit sendiri merupakan zat yang di dalam air akan terionisasi menjadi ion-ionnya. Ion-ion tersebut yang dapat menghantarkan listrik. Larutan elektrolit dibagi menjadi 2, yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
Elektrolit kuat
Larutan elektrolit kuat merupakan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut terurai sempurna menjadi ion-ion, sehingga dalam larutan mengandung banyak ion. Bila diuji dengan eletkrolit tester maka lampu akan menyala terang dan banyak gelembung gas.
Contoh larutan elektrolit kuat adalah H2SO4, HCl, KOH, NaOH, NaCl, dan MgCl2
Elektrolit lemah
Larutan elektrolit lemah merupakan larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan lemah. Hal ini disebabkan karena zat terlarut terurai sebagian menjadi ion-ion, sehingga dalam larutan mengandung sedikit ion. Bila diuji dengan elektrolit tester maka lampu menyala redup dan gelembung gas sedikit.
Contoh larutan elektrolit lemah adalah CH3COOH, NH3, AgCl, PbCl2, dan H2O
Larutan Non elektrolit
Larutan non elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat nonelektrolit. Dimana zat non elektrolit merupakan zat yang di dalam air tidak terurai dalam bentuk ion-ionnya (tidak terionisasi), tetapi terurai dalam bentuk molekul. Pembuktian sifat laritan non elektrolit ini yang tidak dapat menghantarkan listrik dapat diperlihatkan dengan eksperimen yaitu dengan menggunakan elektrolit tester. Dalam pengujian menggnakan elektrolit tester larutan ini akan memperlihatkan cir-ciri lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.
Contoh larutan non elektrolit adalah C6H12O6, C2H5OH, CO(NH)2.
Hubungan Elektrolit dengan jenis Ikatan Kimia
Senyawa Ion
Reaksi ionisasi pada senyawa ion disebut juga reaksi disosiasi. Senyawa ion tersusun atas ion positif dan ion negative. Senyawa ion akan terurai menjadi ion-ionnya ketika dilarutkan dalm air. Ion-ion tersebut akan bergerak bebas.
NaCl(s) → Na+(aq) + Cl-(aq)
Selain dalam bentuk larutan, senyawa ion dalam bentuk lelehan juga dapat menghantarkan listrik. Pada saat meleleh, senyawa ion akan terurai menjadi ion-ionnya yang bergerak bebas. Adapun padatan senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ion yang menyusunya tidak dapat terurai. Dalam bentuk padatan, ion-ion tidak dapat bergerak bebas.
Senyawa Kovalen
Jenis senyawa kovalen yang dapat menghantarkan listrik yaitu senyawa kovalen polar. Contohnya pada HCl.
HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)
Pasangan electron ikatannya lebih tertarik ke atom Cl dibandingkan dengan atom H karena kelektronegatifan Cl lebih besar. Jadi meskipun HCl bukan senyawa ion tetapi dapat menghasilkan ion-ion yang bergerak bebas sehingga dapat menghantarkan arus listrik.
Kekuatan Larutan Elektrolit
Kekuatan ionisasi suatu larutan elektrolit dapat dinyatakan dengan derajat ionisasi atau derajat disosiasi (α). Nilai derajat ionisasi merupakan perbandingan antara jumlah mol yang terionisasi dengan jumlah mol yang dilarutkan.
α = (jumlah mol yang terionisasi)/(jumlah mol yang dilarutkan)
derajat ionisasi elektrolit kuat adalah 1 atau mendekati 1, derajat ionisasi elektrolit lemah antara 0-1, sedangkan derajat ionisasi non elektrolit adalah 0. Nilai tersebut menggambarkan sempurna atau tidaknya suatu reaksi ionisasi. 
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kekuatan Elektrolit
Jenis Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit kuat yang memiliki konsentrasi yang sama atau hampir sama dengan larutan non elektrolit, akan memiliki kekuatan elektrolit jauh lebih besar.
Konsentrasi
Konsentrasi menyatakan jumlah zat terlarut dalam pelarut. Maka semakin besar konsentrasinya maka semakin besar kekuatannya. Hal ini disebabkan zat terlarut akan mengalami ionisasi membentuk ion, sehingga konsentrasi besar berarti jumlah ion dalam larutan tersebut akan banyak pula.
Jumlah Ion yang Terbentuk per Molekul
Semakin banyak jumlah ion dalam larutan maka kakutan elktrolitnya pun akan semakin besar. perhatikan reaksi ionisasi yang terjadi pada CaCl2 dengan KCl
CaCl2 → Ca+ + 2Cl-
KCl → K+ + Cl-
Dalam satu molekul CaCl2 menghasilkan 3 ion sedangn dalam satu molekul KCl menghasilkan 2 ion saja. CaCl2 dan KCl merupakan elektrolit kuat akan tetapi kekuatan elektrolit CaCl2 lebih besar dibandingkan KCl ditinjau dari jumlah ion per molekulnya.
Jenis-jenis Elektrolit berdasarkan jumlah ionnya.
Elektrolit pada saat berionisasi menghasilkan ion-ion dengan jumlah sesuai dengan senyawanya. Berdasarkan hal tersebut, elektrolit dibagi menjadi 3 jenis
Elektrolit biner yang menghasilkan 2 ion seperti MgSO4
Elektrolit terner yang menghasilkan 3 ion seperti CaCl2
Elektrolit kuartener yang menghasilkan 4 ion seperti AlCl3

Rabu, 19 Januari 2011

Electrolyte and Non Electrolyte Solution